· Ruangan amnion
Mula – mula ruangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya. Ruangan amnion berisi air ketuban.
Amnion ikut membentuk selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisan tipis dari deciduas.
Liquor amnii ( air ketuban )
Ruangan amnion berisi 1 liter air ketuban
Banyaknya kadang – kadang sangat berbeda – beda.
- Pada minggu ke-36 banyaknya : 1030 cc
- Pada minggu ke-40 banyaknya : 790 cc
- Pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc.
Kalau banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan polyhydramnion atau hydramnion.
Kalau terlalu sedikit, kurang dari 500 cc, disebut oligohydramnion.
Air ketuban reaksinya alkalis, B.D.-nya 1.007 – 1.025, baunya anyir.
Air ketuban untuk bagian besar terdiri dari air, tapiu mengandung juga sedikit ureum, protein, asam urine, gula, garam – garam malahan juga enzym – enzym.
Juga terdapat bintik – bintik lemak yang berasal dari kulit badan anak ( vernix caseosa ), rambut yang halus yang juga berasal dari anak ( lanugo ) dan sel – sel yang berasal dari kulit anak maupun dari amnion.
Sifat – sifat air ketuban harus kita ketahui untuk membedakan apakah yang keluar dari alat kemaluan itu air ketuban atau air kencing.
Sifat air kencing asam ( dapat dibedakan dengan kertas lakmus atau nitrazine ), baunya pesing dan jernih tidak mengandung vernix caseosa atau lanugo.
Sifat – sifat air ketuban seperti jernih atau keruhnya, banyaknya dan susunannya dapat dipergunakan untuk pengenalan keadaan janin dengan cara amnioskopi atau amniocentesis.
Amnioskopi :
Dengan amnioskopi air ketuban dapat berwarna kuning, hiaju muda, hijau tua.
Warna hijau tua menunjukkan bayi dalam keadaan bahaya ( distress ).
Dengan amniocentesis dapat ditentukan umur janin dan sex janin.
Faal air ketuban ialah :
a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan bebas ke segala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya.
Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan tentu terganggu.
b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan – pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan – gerakan anak.
Kalau air ketuban berkurang, pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d. Waktu persalinan membuka servix dengan mendorong selaput janin ke dalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang di atas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban. Ketuban inilah yang membuka cervix.
Asal liquor amnii belum begitu jelas, kemungkinan berasal dari :
1. Kencing janin
2. Transudat darah ibu
3. Secret ephitel amnion
4. Campuran 1, 2 dan 3
Air ketuban terus menerus diganti, artinya dibuat tapi juga dialirkan.
Hydramnion misalnya dapat terjadi karena pembuatan berlebihan atau pengaliran tidak sempurna.
Ternyata bahwa ada pertukaran air antara ibu dan janin, antara ibu dan air ketuban dan antara janin dan air ketuban.
Ada bukti bahwa sebagian air ketuban diminum oleh bayi, diabsorpsi oleh usus, kemudian diangkut ke placenta untuk diserahkan ke dalam darah ibu.
Kalau janin ini terhalang misalnya karena anak tak dapat menelan atau karena ada tekanan pada tali pusat maka dapat terjadi hydramnion.
· Tali pusat ( foeniculus )
- Tali pusat terdapat antara pusat janin dan permukaan foetal placenta.
Warnanya dari luar putih dan bukan merupakan tali yang lurus tapi yang berpilin
- Panjangnya kurang lebih 55 cm. ( 30 – 100 cm ) dan garis tengahnya 1 – 1,5 cm.
Pembuluh – pembuluh darahnya biasanya lebih panjang dari tali pusatnya sendiri hingga pembuluh berkelok – kelok, kadang – kadang sedemikian rupa, hingga menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan diberi nama simpul palsu.
- Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat. Tali pusat mengandung 2 aa. Umbilicales dan satu vena umbilicalis, selebihnya terisi oleh zat seperti agar – agar yang disebut, sele Wharton ( Wharton’s jelly ).
Karena sele Wharton mengandung banyaknya air, maka setelah bayi lahir, tali pusat mudah menjadi kering dan lekas terlepas dari pusar bayi.
Tali pusat juga mengandung sisa – sisa dari kandung kuning telur dan allantois yang hanya dapat dilihat dengan microscoop.
- Insersi tali pusat pada placenta ( ujung tali pusat pada placenta ) mungkin terdapat di tengah placenta ( insertio paracentralis ), di samping ( insertio lateralis ), pada pinggir placenta ( insertio marginalis ).
Kadang – kadang insersinya tidak pada placenta, tapi pada selaput janin ( insertio velamentosa ).
Sumber: Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1983