Luka (Vulnus)
Trauma tajam menyebabkan :
Trauma tumpul menyebabkan :
Tembakan menyebabkan : Vulnus sclepetorum
Fase peyembuhan Luka
Klasifikasi Penyembuhan
Penyembuhan Primer (sanatio per primam intentionem)
Penyembuhan sekunder (sanatio per secundam intentionem)
Penyembuhan Primer tertunda atau Penyembuhan dengan jaringan tertunda
Penatalaksanaan Luka
Sebelum mulai :
Penanganan hari pertama :
- Luka : adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh
- Mekanis / traumatis
- Perubahan suhu
- Zat kimia
- Ledakan
- Sengatan listrik
- Gigitan hewan
Trauma tajam menyebabkan :
- Luka iris : Vulnus scisum / incisivum
- Luka tusuk : Vulnus ictum
- Luka gigitan : Vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
- Luka terbuka : Vulnus apertum
- Luka tertutup : Vulnus occlusum +
- Luka lecet : Vulnus excoriatio
- Luka memar : contusio + hematome
Tembakan menyebabkan : Vulnus sclepetorum
Fase peyembuhan Luka
- Fase Inflamasi : berlangsung mulai terjadi luka sampai hari ke 5
- Terjadi akibat sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin yang meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi cairan, penumpukan sel radang disertai vasodilatasi setempat yang menyebabkan udem dan pembengkakan yang ditandai dengan warna kemerahan karena kapiler melebar (rubor), suhu hangat (kalor), rasa nyeri (dolor) dan pembengkakan (tumor).
- Fase Proliferasi / Fibroplastic / Granulasi :
- Terjadi mulai akhir fase inflamasi sampai akhir minggu ke 3. Pada fase ini luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen, membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan yang berbenjol halus yang disebut jaringan granulasi.
- Proses ini baru berhenti setelah ephitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.
- Fase penyudahan / Pematangan.
- Fase ini berlangsung berbulan bulan dan dinyatakan berakhir jika semua tanda radang telah hilang.
- Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya grafitasi, dan akhirnya perupaan kembali jaringan yang baru dibentuk.
Klasifikasi Penyembuhan
Penyembuhan Primer (sanatio per primam intentionem)
- Didapat bila luka bersih, tidak terinfeksi, dan dijahit dengan baik.
Penyembuhan sekunder (sanatio per secundam intentionem)
- Didapat pada luka yang dibiarkan terbuka
- Luka diisi jaringan granulasi dimulai dari dasar terus naik sampai penuh
- Ephitel menutup jaringan granulasi mulai dari tepi
- Penyembuhan
Penyembuhan Primer tertunda atau Penyembuhan dengan jaringan tertunda
- Luka dibiarkan terbuka
- Setelah beberapa hari ada granulasi baik dan tidak ada infeksi
- Luka dijahit
- Penyembuhan
Penatalaksanaan Luka
Sebelum mulai :
- Perhatikan keadaan umum
- Cari kemungkinan cedera lain
Penanganan hari pertama :
- Anestesi lokal / umum
- Pembilasan luka (cairan garam faali)
- Sterilisasi luka (yodium povidum 1 %, klorheksidin ½ %, yodium 3 %, alkohol 70 %)
- Luka dikelilingi dengan kain steril
- Pembersihan luka ( debrideman )
- Kotoran, benda asing, eksisi jaringan mati, eksisi pinggir kulit .
- Hemostasis baik
- Jahitan primer jika diharapkan penyembuhan primer
- Biarkan luka terbuka jika diharapkan sanatio primer tertunda
- Pemasangan pengalir ( drainage )
- Pembalut
- Amati luka pada hari kedua, ketiga atau keempat untuk mempertimbangkan :
- Pemasangan penjahitan kulit primer tertunda jika ternyata tidak ada infeksi dan ternyata timbul jaringan granulasi sehat di dasar luka untuk mencapai penyembuhan primer tertunda
- Biarkan luka terbuka jika ada infeksi atau jaringan granulasi yang tidak kelihatan baik, selanjutnya
- Tunggu epitelisasi permukaan luka dari pinggir ( penyembuhan sekunder