Sbg contoh sebut saja Sinta,Sinta selalu mengeluh terhadap kondisi telapak tangannya. Tangannya kerap memberikan banyak masalah sejak ia masih muda. Sampai Sinta berusaha untuk mancari pengobatan yang tepat. Saat menulis, semuanya akan menjadi belepotan sehingga ia harus menggunakan sapu tangan untuk membersihkan kertasnya. Berjabat tangan dengan orang lain juga menjadi masalah besar, karena telapaknya selalu berkeringat. Ketika ia pergi ke pertemuan bisnis, orang akan berpikir bahwa memiliki tangan dingin dan lembap berarti ia sedang mencoba menipu mereka. Jadi, mereka akan memandangnya dengan curiga.
Anda mengalami hal yang sama? Apa sebenarnya tujuan dari keringat? Tujuan utama dari berkeringat adalah untuk mendinginkan tubuh pada saat tubuh terlalu panas. Hal ini membuat suhu tubuh di dalam tidak berubah. Oleh karena itu, tubuh manusia tidak bereaksi terhadap lingkungan, seperti bagaimana hewan reptil lakukan-sangat lambat dan mengantuk saat cuaca dingin dan sangat aktif saat cuaca panas.
Dr Lee Kheng Hin, konsultan ahli bedah saraf dari Gleneagles Medical Centre, Singapura menjelaskan, munculnya keringat dipengaruhi oleh sistem saraf otonom. Ada dua bagian dari sistem syaraf otonom-sistem saraf parasimpatis dan sistem saraf simpatik.
”Sistem saraf simpatik berkaitan dengan kesenangan atau ketegangan atau disebut dengan sindrom ‘melawan atau lari’. Sebagai contoh, bila Anda melihat anjing gila datang menghampiri, jantung berdetak lebih cepat karena sistem simpatik secara otomatis merespons untuk mempersiapkan melawan anjing ataukah melarikan diri. Dalam kedua kasus, Anda memerlukan banyak aktivitas fisik. Sistem saraf simpatik juga membuat berkeringat untuk mendinginkan tubuh karena semua otot-otot yang digunakan dalam kegiatan fisik akan menghangatkan tubuh,” paparnya.
Dr Lee Kheng Hin menambahkan, sekira 93 persen dari orang China dan 99,3 persen dari ras lain di Asia, sistem simpatik bekerja dengan baik dan orang hanya berkeringat bila diperlukan. Sayangnya, banyak orang yang lahir dengan sistem saraf simpatis terlalu aktif yang menyebabkan wajah merona di saat yang kurang tepat dan keringat berlebihan di wajah, ketiak, telapak tangan ataupun kaki.
Perawatannya
Menurutnya, telapak tangan berkeringat dapat diobati dengan berbagai cara. Terdapat obat yang dapat diusapkan ke tangan. Namun mereka dapat menyebabkan iritasi kulit bagi beberapa orang dan bahkan tidak berhasil.
”Iontoforesis adalah metode pengobatan lain dimana tangan direndam dalam larutan kimia dan kemudian arus kecil dialirkan untuk sementara menonaktifkan kelenjar keringat. Namun, metode ini hanya bersifat sementara dan harus dilakukan rutin setiap pekan atau lebih sering lagi. Dan selain itu, beberapa orang mengalami sakit tenggorokan dan mata kering sebagai efek samping,” jelasnya.
Lalu, injeksi botulinum atau botox ke telapak tangan juga dapat mengobati sementara telapak tangan berkeringat.
“Ini mahal dan harus diulang setiap dua sampai tiga bulan. Hal ini juga berisiko karena jika suntikan terlalu dalam masuk, dapat menyebabkan kelemahan otot selama beberapa bulan,” tutupnya.
sumber: Tuty Ocktaviany – Okezone