Penyakit asam urat biasanya menyerang mereka yang sudah berumur diatas 40 tahun. Dan menurut data statistic, lelaki lebih banyak terserang penyakit ini ketimbang perempuan. Sedangkan perempuan yang kerap terserang penyakit ini adalah perempuan di usia menjelang atau yang telah memasuki masa menopause. Wanita produktif, lantaranmasih punya kadar hormone estrogen tinggi, mampu mengekspresikan asam urat yang berlebihan dari dalam tubuh.
Kadar asam urat darah yang normal adalah 3,4 sampai dengan 7,0 mg/dl untuk pria dewasa, dan 2,4 sampai dengan 5,7 mg/dl untuk wanita dewasa. Gejala awal yang disebabkan oleh kadar asam urat tinggi adalah penderitanya sering merasa kesemutan pada jari tangan atau jari kaki. Selain itu, penderita juga mengalami rasa nyeri di persendian jemari kaki atau tangan, di punggung kaki, di tumit, di lutut, di siku, di pinggang, di bahu, atau beberapa bagian tubuh lainnya. Rasa nyeri itu terkadang sangat berlebuhan sehingga dapat sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Tapi, biasanya nyeri itu akan reda lalu hilang dengan sendirinya dalam waktu tertentu kendati tidak diobati sama sekali.
Bila penyakit ini tak ditangani, kesemutan dan rasa nyeri itu akan makin parah, durasi serangannya makin tinggi, dan frekuensi kemunculannya juga makin tinggi. Kadar asam urat yang tinggi, bila dibiarkan terus, bisa berubah menjadi Kristal-kristal urat, yang dapat menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Dan bila Kristal-kristal itu sudah menyerang persendian, tempat yang kena serangan itu bisa membengkak, terasa sakit sekali, dan berwarna kemerah-merahan. Kristal-kristal urat yang makin banyak akan membuat kinerja ginjal terganggu. Sebagai akibatnya, muncullah penyakit baru, berupa gangguan ginjal, bahkan gagal ginjal. Kalau sudah begini, seorang penderita biasanya terpaksa melakukan cuci darah secara berkala, sampai akhir hayatnya.
Selain factor genetic alias keturunan, yang bisa memicu penyakit asam urat untuk muncul cukup banyak. Jarang berolahraga, tidak peduli pada pola makan yang baik, lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan ber-AC, merupakan beberapa diantara sekian banyak contoh pemicunya. Jadi, apa yang harus dilakukan bila sudah terserang? Tentu menjaga pola makan serta menjalankan polahidup yang sehat. Untuk itu, hindarilah memakan jeroan, seafood, makanan yang diawetkan, daging, makanan atau minuman yang beralkohol, asparagus, kembang kol, bayam, buncis, toge, kankung, melinjo, kacang tanah, durian, nangka, dan beberapa jenis pangan lainnya.
Kadar asam urat darah yang normal adalah 3,4 sampai dengan 7,0 mg/dl untuk pria dewasa, dan 2,4 sampai dengan 5,7 mg/dl untuk wanita dewasa. Gejala awal yang disebabkan oleh kadar asam urat tinggi adalah penderitanya sering merasa kesemutan pada jari tangan atau jari kaki. Selain itu, penderita juga mengalami rasa nyeri di persendian jemari kaki atau tangan, di punggung kaki, di tumit, di lutut, di siku, di pinggang, di bahu, atau beberapa bagian tubuh lainnya. Rasa nyeri itu terkadang sangat berlebuhan sehingga dapat sangat mengganggu aktivitas penderitanya. Tapi, biasanya nyeri itu akan reda lalu hilang dengan sendirinya dalam waktu tertentu kendati tidak diobati sama sekali.
Bila penyakit ini tak ditangani, kesemutan dan rasa nyeri itu akan makin parah, durasi serangannya makin tinggi, dan frekuensi kemunculannya juga makin tinggi. Kadar asam urat yang tinggi, bila dibiarkan terus, bisa berubah menjadi Kristal-kristal urat, yang dapat menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Dan bila Kristal-kristal itu sudah menyerang persendian, tempat yang kena serangan itu bisa membengkak, terasa sakit sekali, dan berwarna kemerah-merahan. Kristal-kristal urat yang makin banyak akan membuat kinerja ginjal terganggu. Sebagai akibatnya, muncullah penyakit baru, berupa gangguan ginjal, bahkan gagal ginjal. Kalau sudah begini, seorang penderita biasanya terpaksa melakukan cuci darah secara berkala, sampai akhir hayatnya.
Selain factor genetic alias keturunan, yang bisa memicu penyakit asam urat untuk muncul cukup banyak. Jarang berolahraga, tidak peduli pada pola makan yang baik, lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan ber-AC, merupakan beberapa diantara sekian banyak contoh pemicunya. Jadi, apa yang harus dilakukan bila sudah terserang? Tentu menjaga pola makan serta menjalankan polahidup yang sehat. Untuk itu, hindarilah memakan jeroan, seafood, makanan yang diawetkan, daging, makanan atau minuman yang beralkohol, asparagus, kembang kol, bayam, buncis, toge, kankung, melinjo, kacang tanah, durian, nangka, dan beberapa jenis pangan lainnya.
Sumber :
Tabloid Bulanan Matralife edisi 05 Maret 2010