Tetanus neonatorum merupakan tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat disebabkan oleh adanya infeksi melalui tali pusat. Penyakit ini disebabkan oleh Clostridium tetani yang bersifat anaerob, dimana kuman tersebut berkembang pada keadaan tanpa oksigen. Tetanus pada bayi dapat disebabkan karena tindakan pemotongan tali pusat yang tidak steril. Masa inkubasi penyakit ini antara 5-14 hari.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan pada klien dengan tetanus neonatorum adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengatasi gangguan fungsi pernapasan, maka intervensi yang dapat dilakukan adalah atur posisi bayi dengan kepala ekstensi, berikan oksigen sampai 1-2 liter/menit dan apabila terjadi kejang tinggikan kebutuhan oksigen sampai 4 liter/menit, setelah kejang hilang, turunkan. Lakukan penghisapan lendir, dan pasangkan spatula lidah untuk mencegah lidah jatuh ke belakang. Lakukan observasi tanda vital setiap setengah jam. Berikan lingkungan dalam keadaan hangat, jangan memberikan lingkungan yang dingin, karena dapat menyebabkan apnea. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diazepam dengan dosis awal 2,5 mg intravena selama 2-3 menit kemudian dilanjutkan dengan dosis 8-10 mg/kgBB/hari, setelah keadaan klinis membaik dapat dilakukan pemberian ATS dengan dosis 10.000 U/hari, juga ampisilin 100 mg/kgBB/hari.
2. Perawatan saat kejang dilakukan untuk mencegah lidah tergigit, anoksia, jatuh ke belakang sehingga menutupi jalan napas, dan mencegah kejang ulang dengan cara sebagai berikut :
• Baringkan anak dengan posisi telentang serta kepala dimiringkan dan ekstensi
• Pasang spatel lidah dengan dibungkus kain kasa
• Berikan oksigen
• Lakukan kompres
• Lakukan observasi tanda vital dan sifat kejang.
3. Pemantauan tanda-tanda dehidrasi dan kekurangan nutrisi, seperti intake dan output, membrane mukosa, turgor kulit, dan lain-lain. Selanjutnya dapat diberikan cairan melalui infuse dengan cairan glukosa 10% dan natrium bikarbonat apabila pasien sering kejang dan apnea. Apabila kejang sudah berkurang, pemberian nutrisi dapat dilakukan melalui pipa lambung.

Sumber :
Hidayat, Alimul Aziz. A. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika 
http://filekebidanan.blogspot.com/2010/03/tetanus-neonatorum.html

Related Post :